Tahukah kamu jamur yang digunakan untuk membuat tempe? Ya, Rhizopus Oryzae memang dikenal sebagai jamur untuk membuat tempe. Namun tahukah kamu jenis jamur tempe busuk? Kebanyakan orang mungkin akan menjawab jamur Rhizopus Oryzae, padahal jamur pada tempe busuk bernama Rhizopus Oligosporus. Penasaran dengan jamur Rhizopus Oligosporus? Yuk simak jamur pada tempe busuk tersebut disini.
Mengenal Rhizopus Oligosporus, Jamur Pada Tempe Busuk
Jamur pada tempe baru dan tempe busuk, dapat dibedakan dengan cara melihat karakteristiknya. umumnya jamur Rhizopus Oligosporus yang terdapat di tempe busuk memiliki koloni yang berwarna putih. Jamur pada tempe busuk juga memiliki hifa yang bercabang dan membentuk miselium, serta akan membentuk sporangium yang di dalamnya berisi spora.
Selain itu, jamur Rhizopus Oligosporus akan memiliki bentuk rhizoid atau berbentuk menyerupai akar. Hifa dari jamur pada tempe busuk tidak memiliki sekat. Spongariopora jamur Rhizopus Oligosporus akan tumbuh dari stolon atau hifa yang membentuk jaringan pada permukaan substrat dan akan menghadap ke udara. Umumnya Spongariopora jamur tempe akan tumbuh secara tegak di permukaan substrat.
Penjelasan Mengenai Jamur Rhizopus Oligosporus Pada Tempe Busuk
Kamu perlu tahu bahwa di lingkungan masyarakat Indonesia banyak yang menyukai tempe busuk. Lantas apakah aman mengkonsumsi tempe yang busuk? Tidak perlu risau, pasalnya jamur Rhizopus Oligosporus pada tempe busuk aman untuk di konsumsi. Hal ini dikarenakan kandungan dalam tempe busuk tidak menghasilkan toksin, melainkan menghasilkan asam laktat.
Tempe dibuat dengan proses fermentasi yang bisa terjadi selama 1 hingga 2 hari. Namun karena tempe disimpan terlalu lama kemudian menyebabkan proses fermentasi menjadi berlebihan. Sehingga membuat asam lemak bebas dan jumlah bakteri menjadi meningkat, namun di sisi lain perkembangan jamur menurun dengan drastis. Dimana hal tersebut memicu adanya produksi amonia sehingga membuat aroma tempe yang busuk menjadi sangat khas.
Bukannya dianggap sebagai aroma yang menjijikkan dan mengganggu, banyak orang yang mengatakan jika suka dengan aroma dan rasa tempe yang sudah busuk. Beruntungnya menurut pakar kesehatan, jamur tempe busuk aman untuk dikonsumsi namun dengan catatan tempe belum mengeluarkan lendir atau basah seperti tanda tanda pada makanan yang sudah basi.
Kamu harus tahu, dalam setiap 100 gram tempe akan mengandung 18 hingga 20 gram protein, 129 mg kalsium, 4 gram lemak, dan kaya akan vitamin B12. Tidak hanya itu, tempe juga mengandung isoflavon yang sangat baik untuk kesehatan tubuh. Sehingga jangan ragu untuk sering mengkonsumsi tempe setiap hari, baik itu tempe yang masih baru ataupun yang sudah busuk.
Dalam ulasan ini dapat diketahui bahwa jamur pada tempe busuk aman untuk dikonsumsi karena tidak menghasilkan toksin, melainkan menghasilkan asam laktat. Umumnya masyarakat Jawa banyak mengolah tempe busuk menjadi bahan sahur bersantan ataupun untuk digoreng. Namun ada baiknya tidak menggoreng tempe dengan menggunakan tepung, karena bisa membuat tempe menjadi kurang sehat.