Sumatera Barat memiliki berbagai ragam baju adat untuk pria dan wanita. Semua baju adat ini memiliki pola tenunan yang memiliki kesan mewah karena menggunakan benang emas. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, baju adat ini mencerminkan kuatnya akar budaya dan nilai tradisi serta norma yang ada. Bahkan Sumatera Barat memiliki 12 baju adat yang dipakai sesuai dengan fungsi dari masing-masing baju tersebut.
1. Pakaian Adat Sumatera Barat Khusus Pengantin
Pakaian adat Sumatera Barat ini dipakai khusus untuk pengantin. Sumatera Barat juga menggunakan baju pengantin yang digunakan ketika calon pengantin akan menggunakan adat Sumatera Barat. Pakaian adat ini biasanya mempunyai warna yang cerah, seperti wrana merah . semuanya lengkap dengan menggunkan penutup kepala serta beberapa hiasan yang akan membuat penampilan pengantin terlihat berbeda.
Penggunaan baju adat saat ini juga sudah mengalami banyak perubahan dan modifikasi disesuaikan dengan perkembangan jaman. Modifikasi tersebut dilakukan tanpa menghilangkan unsur budaya yang melekat dalam kehidupan masyarakatnya.
2. Pakaian Limpapeh Rumah Nan Gadang
Pakaian adat yang dipakai oleh kaum wanita ini memiliki ciri khas yang terletak pada bagian penutup kepalanya yang bentuknya mirip dengan atap rumah adat Sumatera Barat, yang bernama Rumah Gadang. Baju adat Limpapeh Rumah Nan Gadang mempunyai filosofi menggambarkan tentang kehidupan wanita setelah menikah dan berkeluarga. Ini mengartikan bahwa seorang ibu mempunyai peranan yang sangat penting bagi keluarganya.
Lumpaeh sendiri dalam bahasa lokal memiliki arti tiang besar yang digunakan untuk bangunan rumah adat Sumatera Barat. Limpapeh mempunyai fungsi untuk menguatkan suatu bangunan. Itulah mengapa pakaian ini mempunyai arti bahwa seorang ibu yang menjadi pengokoh dalam keluarganya.
Pakaian adat Sumatera Barat memiliki beberapa bagian yang berbeda tergantung dengan sub suku atau nagarinya. Pakaian adat Limpapeh Rumah Nan Gadang memiliki beberapa bagian yang sama yaitu :
Baju Batabue
Baju ini dinamakan pula dengan baju Betabur. Baju Batabue merupakan baju kurung yang dihiasi dengan taburan pernik emas. Didalam baju batubue ini terdaoat sulaman emas yang melambangkan kekayaan alam yang ada di Sumatera Barat. Baju ini memiliki corak yang beraneka warna seperti merah, biru, lembayung dan hitam.
Minsie
Pakaian Limpapeh Rumah Nan gadang juga mempunyai aksesoris yang disebut dengan Minsie. Minsie dipakai pada bagaian tepi lengan dan juga leher. Desain ini bermakna bahwa setiap wanita Minang harus menaati peraturan adat yang berlaku.
Tengkuluk
Tengkuluk merupakan ciri khas dari pakaian Limpapeh Rumah Nan Gadang. Aksesoris yang berbentuk penutup kepala ini akan mengingatkan pada bentuk atap rumah gadang. Aksesoris ini dipakai oleh wanita yang sudah berkeluarga. Penggunaan Tengkuluk ini dipakai sehari-hari atau saat mengahadiri upacara adat.
Lambak atau Sarung
Lambak atau sarung ini dipakai oleh wanita untuk menutupi bagian bawah. Cara pemakaiannnya adalah dengan diikatkan pada bagian pinggang lalu bagian belahannya disusun pada bagaian belakang, samping ataupun bagian depan.
Salempang
Salempang ini merupakan kain songket yang cara pemakaiannya diselempangkan di pundak. Kain ini melambangkan bahwa seorang wanita harus mempunyai rasa welas asih pada anak dan cucunya, selain itu mereka juga harus selalu waspada dalam kondisi apapun.
Perhiasan
Rasanya tak lengkap kalau pakaian adat belum memakai perhiasan. Untuk perhiasan dari pakaian adat ini berupa dukuah atau kalung, galang atau gelang. Serta cincin. Setiap jenis perhiasan ini memiliki makna yang berbeda tergantung dari tujuan pemakaian perhiasan tersebut.
3. Pakaian Adat Sumatera Barat Untuk Pria Minangkabau
Sumatera Barat mempunyai pakaian adat yang dikenakan oleh pria yang dinamakan dengan Penghulu. Pakaian adat ini dikenakan oleh pemangku adat. Penghulu ini mempunyai filosofi yag terletak pada desain pakaian adat ini. Misal jika penggunaan warnanya didominasi oleh warna hitam maka melambangkan kepemimpinan yang terhormat. Sedangkan untuk celana penghulu yang terlihat besar melambangkan bahwa seorang pemangku adat adalah orang yang bermartabat. Selain itu terdapat juga keris yang melambangkan pentingnya kita untuk berpikir terlebih dahulu sebelum melakukan sesuatu.
Penghulu juga mempunyai bagian-bagian yang penting yaitu :
Baju penghulu
Baju penghulu ini didominasi oleh warna hitam. Bahan baju ini berasal dari beludru. Baju ini melambangkan kepemimpinan bagi kaum pria.
Sarawa
Sarawa merupakan celana penghulu yang berwarna hitam. Ukuran dari celana ini cukup besar yang melambangkan bahwa seorang pria diwajibkan untuk memiliki jiwa besar dalam melakukan tanggung jawabnya, khususnya pada saat ia mengambil suatu keputusan.
Deta
Deta merupakan penutup kepala yang cara pemakaiannya dililitkan sehingga akan membentuk banyak lipatan.
Kaciak atau Sandang
Kaciak atau sandang merupakan Kain yang berbentuk segi empat berwarna merah yang dipasangkan pada bagian pinggang.
Minsai
Cara pemakaian minsai ini disampirkan pada bahu yang memiliki makna bahwa pria Minang harus patuh dan taat pada hukum adat yang berlaku.
Sasampiang
Sasampiang merupakan aksesoris yang digunakan untuk melengkapi pakaian adat pada pria.
Cawek
Cawek ini merupakan ikat pinggang yang dikenakan oleh pria pada pakaian adat sumatera barat. Sabuk ini terbuat dari bahan sutera.
Keris dan Tongkat Keris
Keris dan tongkat juga merupakan aksesoris dari pakaian adat ini. Kedua benda tersebut mempunyai filosofi kepemimpinan.
Jadi saat kamu berada di jasa jersey printing, kamu ingin memesan baju yang bernuansa khas sumatera barat, informasi diatas bisa menginspirasimu.