Jembatan Merah Putih, Akses dan Ikon Ambon

Sebuah tempat yang memiliki khas menarik sekaligus sebagai ikon yang sangat membekas untuk banyak orang di Ambon salah satunya tak lain adalah Jembatan Merah Putih. Jembatan ini sangat menarik dikunjungi khususnya sebagai tempat wisata karena memiliki ciri khas sehingga pengunjung selalu mengingatnya.

Megahnya jembatan yang membentang diatas Teluk Ambon itu tak hanya terkenal menarik akan keindahannya, namun juga sekaligus sebagai sarana penyeberangan yang sangat memudahkan bagi masyarakat.

Fisik dan Struktur Jembatan Merah Putih

Secara struktural, jembatan ini menghubungkan Desa Rumah Tiga atau Poka, Kecamatan Teluk Ambon di sisi selatan, Desa Hative Kecit atau Galala serta Kecamatan Sirimau di sisi utara. Jembatan yang memiliki panjang 1.140 m ini terbagi menjadi 3 bagian yakni:

  1. 520 meter jembatan pendekat di sisi Desa Poka
  2. 320 meter jembatan pendekat di sisi Desa Galala
  3. 300 meter jembatan utama

Jembatan ini merupakan tipe jembatan khusus dengan beruji kabel berjarak antar pilon dengan panjang 150 m. Total lebarnya adalah 22,5 m.

Saat Jembatan Merah Putih belum dibangun, dulunya jarak antara Internasional Pattimura menuju Kota Ambon berkisar 35 km dan untuk menempuhnya harus memakan waktu hingga 60 menit karena memutari Teluk ambon. Sementara alternatif lain yakni dengan berlayar dengan kapal dari Desa Rumah Tiga atau Poka ke Galala yang memakan waktu 20 menit dan belum lagi jika masih harus antri. Dengan dibangunnya jembatan ini diharapkan dapat mempermudah akses dengan semakin mempersingkat waktu dan jarak tempuhnya baik dari Kota Ambon ke Bandara Pattimura maupun sebaliknya. Disamping itu, biaya operasi kendaraanpun juga bisa berkurang.

Jembatan ini telah diuji baik statik maupun dinamik Maret 2016 guna mengetahui deskripsi lebih jelas tentang kondisi jembatan itu secara aktual. Dalam pengujian ini dilakukan dengan 44 truk yang beratnya masing-masing 8 ton atau jika ditotal menjadi 352 ton. Hasilnya, kelenturan jembatan telah sesuai dengan standar yang telah direncanakan. Dalam hal ini, Pemerintah juga telah membentuk Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan untuk mengevaluasi dan mengkaji keamanannya tahap demi tahap hingga pemelirahannnya.

Dengan dibangunnya jembatan ini, tak hanya menguntungkan dari segi transportasi dan wisata saja khususnya untuk kawasan Ambon. Akan tetapi, masyarakat sekitar juga ikut diuntungkan dengan berpengaruhnya terhadap sejumlah kehidupan aspek perekonomian dan kemasyarakatan.