Khasiat Mentimun: Bolehkan Bayi Makan Timun?

Mentimun masuk golongan sayuran hijau yang kaya akan gizi. Telah banyak penelitian yang mengulik tentang manfaatnya bagi tubuh. Kandungan senyawa unik pada mentimun membuatnya sering dikonsumsi. Terutama untuk mereka yang memiliki tekanan darah tinggi sampai dengan diabetes. Ia juga sering tampil dalam produk kecantikan. Elemen sejuk yang timum miliki. Membuatnya kerap dimanfaatkan sebagai masker wajah. Anda tentu sudah tahu bagaimana reaksi menyehatkan mentimun untuk kulit.

Sehingga tak heran jika timun sering tampil sebagai bahan pembuatan pembersih muka dan skincare lainnya. Nah, apa diperbolehkan bayi mengonsumsi timun? Mengutip dari berbagai sumber yang menyatakan tidak ada masalah. Selama timun dipastikan halus saat akan diberikan pada si kecil. Meskipun kandungan pada timun sangat spektakuler. Tetap saja ia tidak terlalu baik saat dikonsumsi dalam kadar berlebih. Anda pasti paham bahwa sesuatu yang diberikan dalam porsi tak wajar akan berdampak buruk pada tubuh.

Apalagi untuk si bayi yang masih memiliki sistem pencernaan tidak kuat. Pada dasarnya ketentuan ini tidak hanya berlaku untuk timun. Hampir semua jenis asupan yang akan diberikan pada bayi. Wajib memiliki tekstur halus serta lembut. Kandungan baik pada mentimun memiliki peran baik untuk menunjang pertumbuhan otak si kecil. Selain itu, timun juga mempunyai kandungan air yang cukup berlimpah. Sehingga memungkinkan bayi mendapat asupan air dengan baik. Meskipun begitu ASI tetap menjadi  cairan terbaik untuknya.

Beberapa ahli bahkan menyarakan untuk tidak memberikan air putih pada bayi. Hal itu bisa membuat si kecil terkena berbagai gangguan kesehatan. Kebutuhan air baru bisa diberikan setelah anak meninjak usia 10 bulan. Itupun harus diberikan dalam kadar sedikit. Pasalnya, kebutuhan air putih pada orang dewasa dan bayi sangat berbeda jauh.

Hal serupa juga berlaku untuk pemberian asupan lainnya. Anda tidak perlu khawatir. Cukup lakukan semua aturan dari sang profesional. Ketika terjadi sesuatu yang aneh pada si kecil. Langsung bawa pada dokter untuk mengetahui apa yang seharusnya dilakukan. Semoga bermanfaat.