Berhubungan intim dengan pasangan merupakan langkah awal yang dapat kita lakukan guna mendapatkan keturunan. Karena keinginan mendapatkan keturunan yang tinggi, kita terdorong untuk sering mengeceknya dengan menggunakan test pack meskipun hubungan intim baru dilakukan setelah 1 minggu berhubungan. Padahal, ciri ciri hamil belum dapat dipastikan setelah satu minggu berhubungan badan dengan pasangan. Hal tersebut dapat terjadi lantaran di waktu itu merupakan tahap awal sebelum pembuahan terjadi. Meskipun belum dapat dipastikan apakah kita akan hamil setelah seminggu berhubungan badan, tidak menutup kemungkinan ada janin yang terbentuk.
Kehamilan setelah seminggu berhubungan badan memiliki gejala atau ciri yang mirip ketika kita datang bulan. Ciri-ciri umum yang terjadi antara lain perut kembung, mengalami sakit kepala, terjadi kram pada perut, nyeri pada otot dan sendi, timbul jerawat di wajah, berat badan yang berlebih akibat kelebihan cairan, mengalami perubahan suasana hati, merasa lelah, ngidam, mengalami gangguan pencernaan dan terjadi perubahan pada libido. Ciri ciri hamil sendiri dapat muncul segera dan dapat terjadi beberapa hari kemudian setelah kita melakukan hubungan seksual. Gejala hamil yang kita rasakan dapat berbeda dengan wanita lainnya. Ada pula wanita yang tidak mengalami gejala sehingga ia tak sadar bahwa dirinya sedang berbadan dua.
Hamil tidaknya kita setelah berhubungan dapat dilihat melalui tanda-tanda kehamilan. Tanda kehamilan yang pertama adalah telat datang bulan. Tanda merupakan tanda termudah yang dapat kita gunakan untuk mengetahui kehamilan. Meskipun demikian, tidak semua kondisi menstruasi yang telat merupakan pertanda awal kehamilan. Telat datang bulan juga dapat terjadi ketika mengalami perubahan hormon. Mual menjadi tanda lainnya yang membuktikan bahwa kita mengalami kehamilan. Mual tidak hanya terjadi di pagi hari tetapi dapat pula terjadi di siang, sore dan malam hari. Rasa mual pada ibu hamil terjadi akibat perubahan hormon. Payudara yang terasa penuh, besar dan terasa nyeri menjadi tanpa awal kehamilan lainnya. Peningkatan hormon ketika sel telur dibuahi menjadi penyebab dari kondisi ini.