Luncurkan Program Unggulan UMKM, Menko Ingin UMKM Segera Bangkit Pasca New Normal

Tidak dipungkiri apabila sektor UMKM ikut andil dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sebab rata-rata usaha yang didirikan melibatkan masyarakat kelas bawah, yang kurang dalam segi ekonomi. Jadi secara tidak langsung ikut memberikan kontribusi dalam kesejahteraan sosial. Selain itu produk yang ditawarkan mencakup sektor kecil dan menengah, yang bisa dijangkau oleh sebagian besar masyarakat. Berikut beberapa program unggulan UMKM.

Table of Contents

Mendorong Perekonomian dalam Negeri

  1. Memperbesar Akses Pasar

UMKM menjadi penyumbang terbanyak pendapatan nasional, karena melayani sektor kecil dan menengah. Mengingat rata-rata kesejahteraan penduduk Indonesia yang belum merata. Disinilah UMKM menjadi solusi paling jitu untuk mengatasi ketidakmerataan. Kebanyakan pekerja berasal dari masyarakat kelas bawah, yang membutuhkan sumber penghasilan. Jadi secara tidak langsung turut berperan dalam mengurangi jumlah pengangguran.

Tidak semua masyarakat Indonesia mendapatkan kualitas pendidikan yang sama. Sehingga kesempatan bekerja sesuai kualifikasi perusahaan tidak bisa terpenuhi. Maka UMKM menjadi tempat terbaik, untuk bekerja tanpa memerlukan pendidikan tertentu. Hanya mengandalkan skill yang dipelajari bersama, dalam rangka meningkatkan produktivitas. Oleh sebab itu mengapa UMKM dianggap sebagai solusi untuk mengembalikan perekonomian negara.

Karena potensi UMKM yang begitu besar, pemerintah membuat sebuah program demi kesejahteraan UMKM. Salah satunya memperbesar akses pasar, yang dulu hanya berbasis lokal kini bisa merambah internasional. Bahkan pemerintah membantu untuk support penjualan secara online. Bekerjasama dengan perusahaan aplikasi serta marketplace, agar produk UMKM bisa di display untuk toko online.

  1. Meningkatkan Kualitas Produksi dan Inovasi

Dalam rangka meningkatkan produktivitas, UMKM diberi bekal dalam pengembangan SDM serta teknologi. Tujuannya agar produk yang dihasilkan semakin berkualitas, melalui skill para pekerja yang meningkat. Mengingat semakin luas akses pasar daya saingnya juga bertambah tinggi. Maka dari itu perlu perbaikan dari sisi dalamnya terlebih dahulu, karena mereka yang lebih banyak terlibat. Baru setelah itu memikirkan tentang pemasaran.

Harapannya dengan skill yang diperbarui akan menghasilkan inovasi yang tinggi. Rata-rata pasar menyukai produk yang inovatif dan kreatif, intinya berbeda dengan produk pada umumnya. Sehingga lebih banyak dicari karena sisi unik yang menjadi daya tarik. Begitulah kiranya produk UMKM yang sedang diciptakan pemerintah. Selain itu produk yang inovatif bisa menaikkan angka penjualan, dan menambah pemasukan bagi UMKM sendiri.

  1. Skema Pembiayaan untuk UMKM

Pemerintah mencanangkan program unggulan UMKM berupa skema pembiayaan. Nantinya skema ini yang akan menentukan berapa dana yang dikhususkan untuk produksi. Sistem pembiayaannya pun berbeda-beda, tergantug dari kebutuhan UMKM. Disiapkan pula dana untuk modal awal untuk membangun UMKM, termasuk membiayai alat-alat produksi. Sehingga pemilik usaha tidak lagi kebingungan harus kemana lagi untuk mencari modal usaha.

Pemerintah berusaha membangun relasi dengan beberapa kemitraan, untuk mempermudah kerjasama dengan UMKM. Tujuannya agar mereka mau menjadi offtaker produk UMKM, serta avalis untuk pembiayaan. Sehingga UMKM tidak lagi kesulitan seperti dulu, yang mana harus mencari sendiri modal sejak awal. Alhasil sedikit UMKM yang berkembang bahkan rata-rata justru gulung tikar.

Maka dari pemeritah sudah mengantisipasinya sejak awal, mengingat UMKM menjadi penopang ekonomi Indonesia. Tidak ada lagi cerita dimana UMKM terlilit hutang karena masalah biaya produksi. Belum lagi jika membutuhkan dana untuk proses pemasaran produk. Sangat disayangkan apabila proses produksi berhenti di tengah jalan, oleh karenanya sudah ada antisipasi dari pemerintah sendiri.

  1. Merapikan Manajemen Usaha

Rata-rata UMKM berasal dari SDM yang kurang paham tentang masalah manajemen. Menurut mereka yang terpenting memproduksi barang, lalu memasarkannya sesuai kebutuhan pasar. Padahal ada cara tersendiri agar perusahaan bisa tetap rapi sistem manajemennya. Sebab hal ini berpengaruh juga terhadap penjualan, berapa yang sudah diproduksi dan berapa yang terjual habis di pasaran. Supaya tahu banyaknya pemasukan dan keuntungan yang didapatkan.

Pemerintah mengusahakan adanya pemberian konsultasi, untuk memudahkan pegiat UMKM menjalankan segala aktivitasnya. Ada juga pelatihan khusus agar skill SDM lebih terasah dan terampil dalam membuat barang produksi. Setiap 3-6 bulan sekali akan ada pendampingan, yang berkaitan dengan kelancaran produksi UMKM. Selain itu ada klinik UMKM yang tersebar di berbagai daerah, agar lebih mudah untuk si pemilik mengeluhkan tentang usahanya.

  1. Memberikan Kesempatan Display Produk

UMKM mendapatkan kesempatan yang sama seperti produk-produk impor, yang mana bisa di display di tempat-tempat besar. Contohnya di pusat perbelanjaan tertentu, dengan memberikan satu outlet khusus, ada kemungkinan produk bisa cepat dikenal oleh pasaran luas. Maka dari itu pemerintah memberikan kesempatan selebar mungkin, agar UMKM  bebas berkarya. Sehingga tidak ada lagi pandangan rendah tentang produk milik dalam negeri.

Program unggulan UMKM satu ini memberikan ruang kepada produsen, agar mereka bisa melakukan ekspansi usaha. Terkadang pemerintah daerah mengadakan bazar-bazar, yang khusus untuk memamerkan hasil produksi UMKM. Tidak hanya pada satu tempat saja bahkan bazar bisa dilakukan keliling Indonesia. Dalam rangka memperkenalkan produk ke masyarakat luas. Jadi ada kemungkinan produk nantinya akan dicari oleh para konsumen.

  1. Melakukan Kluster-Kluster

Ada sebuah program yang membagi UMKM ke dalam beberapa kluster produk. Tujuannya untuk mengelompokkan produk tertentu menjadi satu tempat. Misalnya di kota Kediri yang indentik dengan produksi tahu. Maka pemerintah berusaha untuk mengembangkan UMKM yang ada disini. Bahkan melakukan pendampingan mulai dari proses produksi, hingga strategi pemasaran produk. Sehingga Kediri sudah digolongkan menjadi kluster makanan pokok.

Ada pula UMKM kluster bahan-bahan pokok seperti bawang merah, cabai, bawang putih, dan lainnya. Mereka digolongkan agar mudah bagi pemerintah menyesuaikan apa saja yang perlu dibenahi. Tentu saja proses kluster ini dilakukan sesuai dengan potensi desa masing-masing. Sehingga tau sebelah mana yang bisa dimanfaatkan dan bisa dibenahi bersama. Jika berangkat dari potensi desa akan lebih mudah untuk mengembangkan sebuah produk.

Seperti diberitakan portal berita Tasikmalaya, Tenten Masduki selaku Menteri Koperasi dan UMKM melaunching 9 program baru milik UMKM. Tujuannya agar UMKM kembali bergairah pasca lesu karena adanya pandemi Covid 19. Harapannya bahwa kegiatan ekonomi masyarakat bisa seperti semula, dan memperbaiki kondisi perekonomian yang carut marut. Maka dari itu pemerintah berusaha melakukan pendampingan lebih nantinya, agar pegiat UMKM lebih bersemangat.