Ketika akan melakukan wawancara sebaiknya anda mengetahui dulu pedomannya. Tujuannya agar wawancara berjalan baik dan lancar.
Pedoman wawancara digunakan untuk panduan ketika akan melakukan wawancara. Baik itu wawancara dengan penelitan kualitatif maupun kuantitatif. Secara garis besar pedoman wawancara dibagi menjadi 3 tahap yaitu tahap persiapan wawancara, proses wawancara, dan proses evaluasi.
Pedoman wawancara sangat bervariasi di mulai dari yang di tulis longgar hingga sangat rinci. Pedoman wawancara dibuat untuk membantu anda mengetahui apa yang harus ditanyakan, urutannya seperti apa dan bagaimana cara mengajukan pertanyaan. Nah untuk lebih lanjut materi belajar akan membahasnya lebih lanjut.
Pengertian Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara adalah hal yang sangat bermanfaat untuk mendapatkan cerita dari informan. Wawancara akan dapat berguna sebagai tindak lanjut responden terhadap kuesioner maka peran pedoman wawancara sangatlah penting.
Pedoman Wawancara
Berikut ini akan dijelaskan apa saja pedoman dalam wawancara:
- Persiapan wawan cara
Tahap ini merupakan tahap yang paling awal ketika akan melakukan wawancara. Maka tahap persiapan ini harus dilakukan dengan sebaik mungkin karena merupakan fondasi untuk melakukan wawancara nantinya.
Persiapan wawancara meliputi panduan wawancara, menulis daftar informan juga kontaknya jika ada, membuat janji terlebih dahulu dengan calon informan, mempersiapkan dokumen yang diperlukan untuk wawancara seperti surat ijin penelitan, proposal, alat rekam, dan segala keperluan lainnnya untuk wawancara.
Untuk panduan wawancara merupakan sekedar alat bantu saja ketika wawancara. Jadi perlu diingat bahwa panduan wawancara bukan sebagai daftar pertanyaan wawancara tapi sebagai alat bantu saja. maka anda boleh mempersiapkannya boleh juga tidak. Panduan wawancara buat sesimple mungkin. Misalnya nanti ketika wawancara anda akan bertanya tentang apa motivasi informan bergabung dengan komunitas lingkungan. Maka dalam panduan wawancara tulis saja motivasi wawancara. Tujuannya agar ketika wawancara anda tak perlu menundukkan kepala terlalu lama ke panduan wawancara.
Jika anda sebagai peneliti telah mengetahui isu dan pertanyaan maka panduan wawancara hanya berfungsi sebagai pelengkap saja. wawancara akan mengalir begitu saja. tapi untuk mencapai hal tersebut perlu jam terbang tinggi yang mana sudah sering turun ke lapangan dan pertanyaan pun sudah dipahami di luar kepala. Untuk peneliti yang masi pemula sebaiknya membiasakn diri terlebih dahulu untuk menguasai pertanyaan penelitian sebelum turun ke lapangan. Sebab jika ada pertanyaan yang sampai terlewat maka berakibat peneliti harus menghubungi atau mendatangi kembali informan.
Hal lain yang harus dipersiapkan ketika akan wawancara adalah menjaga hubungan baik dengan calon informan. Hal tersebut sangat penting agar nantinya tidak ada ketegangan ketika wawancara. Misalnya anda mendapati akun sosial media informan merupakan pendukung setia Arsenal. Sedangkan anda sendiri merupakan fans setia Liverpool yang sensitif pada fans Arsenal. Maka meskipun demikian anda harus dapat bersikap tenang dan profesional ketika wawancara. Ciptkan suasana yang damai dengan penuh kesejukan supaya informan memiliki kebebasan dalam mengekspresikan pendapatnya. Anda harus menjaga image sebagai peneliti yang tidak memiliki kepentingan personal dengan informan selain untuk kepentingan wawancara yang harus dijaga dengan baik.
Anda juga harus membuat janji terlebih dahulu dengan informan agar tidak menggangu aktivitas informan. Tidak mungkinkan apabila anda tiba-tiba memperkenalkan diri lalu langsung melakukan wawancara secara mendalam. Tapi hal demikian bisa saja terjadi apabila tidak memungkinkan membuat jadwal khusus untuk melakukan wawancara. Poin penting yang harus anda ingat adalah anda harus memperkenalkan diri terlebih dahulu dan menyampaikan keperluan anda sebelum adna mendapatkan izin dan menentukan waktu serta tempat untuk melakukan wawancara.
Jika informan mempunyai waktu senggang saat itu juga maka wawancara dapat langsung dimulai saat itu juga. namun jika informan saat itu sedang sibuk, maka biarkan informan memilih waktu dan tempatnya terlebih dahulu. Anda tidak boleh memaksakan kehendak anda sendiri ya. Supaya informan tidak merasa dipaksa.
- Proses Wawancara
Setelah semua persiapan selesai maka anda harus bersikap luwes ketika wawancara. Anda harus menggap diri anda sebagai seorang wartawan senior yang terkenal, mempunyai percaya diri tinggi. Tujuannya agar wawancara tidak berjalan dengan kaku.
Wawancara sebaiknya harus dimulai dengan mengungkapkan identitas asli dari peneliti, topik penelitian serta tujuan dari penelitian itu sendiri. Jadi keterbukaan merupakan kunci kesuksesan dalam wawancara.
- Evaluasi Wawancara
Tahap evaluasi wawancara merupakan tahapan memeriksa apakah semua pertanyaan telah tersampaikan semua atau ada masih ada yang terlewat. Kegiatan ini tidak hanya fokus pada aspek kuantitas dan kualitas saja. sebab data yang berkualitas akan menghasilkan riset yang berkualitas juga. apabila wawancara menggunakan alat rekam maka periksa kembali apakah hasil rekaman tersimpan dengan baik atau tidak.
Itu dia 3 tahapan dalam wawancara. Dari ketiga pembahasan tersebut tahap persiapan merupakan paling panjang pembahasannya. Karena dengan persiapan yang matang akan membuat hal lainnya menjadi mudah, proses wawancara pun akan berjalan dengan lancar dan sukses. Apabila anda menguasai ketiga tahapan tersebut, maka dijamin anda siap melakukan riset dengan menggunakan wawanca sebagai teknik pengumpulan datanya. Semoga berhasil ya.