Tidak ada yang menginginkan perceraian, tetapi jika itu terjadi, Anda harus mengetahui prosedur perceraian yang harus diikuti beserta dokumen yang diperlukan. Selain kesiapan mental dan waktu, pengetahuan tentang prosedur dan dokumen ini sangat penting agar proses perceraian berjalan dengan lancar dan memberikan hasil yang baik untuk kedua belah pihak.
Prosedur Perceraian dan Dokumen yang Diperlukan
Perceraian terjadi ketika pasangan suami dan istri merasa tidak lagi mampu mempertahankan pernikahan mereka karena berbagai sebab. Jika kebetulan dihadapkan pada situasi ini, Anda perlu mengetahui proses perceraian yang harus ditempuh sebagai berikut.
- Menyiapkan Dokumen
Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam proses perceraian adalah menyiapkan dokumen yang diperlukan, terdiri dari:
- Surat nikah (asli dan fotokopi)
- Fotokopi kartu tanda penduduk (KTP) penggugat
- Surat keterangan dari kelurahan
- Fotokopi kartu keluarga (KK)
- Fotokopi akta kelahiran anak
- Materai
Jika ada gugatan harta gono-gini, pihak penggugat harus menyiapkan sertifikat tanah, BPKB dan STNK, serta dokumen penting lainnya yang berkaitan dengan harta yang akan dibagi.
- Mendaftarkan Gugatan Cerai
Proses berikutnya adalah mendaftarkan gugatan cerai dengan membawa dokumen lengkap, baik oleh pihak suami maupun istri. Pihak yang menggugat disebut penggugat, sedangkan digugat disebut tergugat.
Pendaftaran gugatan cerai dilakukan di pengadilan agama (untuk muslim) atau pengadilan negeri (untuk nonmuslim) yang berada di wilayah domisili penggugat. Jika istri yang menggugat cerai, gugatan harus diajukan ke pengadilan di wilayah tergugat.
- Membuat Surat Gugatan Cerai
Surat gugatan cerai dibuat di pusat bantuan hukum di kantor pengadilan. Di dalamnya, penggugat harus mencantumkan alasan yang harus bisa diterima pengadilan, seperti:
- Tergugat melakukan perbuatan melanggar hukum/ norma agama.
- Salah satu pihak meninggalkan pasangannya tanpa izin dan alasan yang dibenarkan selama 2 tahun berturut-turut.
- Salah satu pihak divonis hukuman penjara 5 tahun atau lebih berat.
- Salah satu pihak melakukan penganiayaan, penelantaran, atau kekerasan lainnya.
- Salah satu pihak mengalami cacat badan atau penyakit yang menyebabkan tidak bisa melakukan kewajibannya sebagai suami/istri.
- Terjadi pertengkaran yang berulang-ulang.
- Suami melanggar ketentuan shigat taklik-talak.
- Salah satu pihak murtad sehingga menyebabkan rumah tangga tidak harmonis.
- Mempersiapkan Biaya Proses Perceraian
Selama proses sidang cerai, dibutuhkan biaya untuk pendaftaran, materai, ATK, redaksi, dan panggilan sidang. Semua biaya tersebut menjadi tanggung jawab pihak yang mengajukan gugatan cerai. Jika salah satu pihak yang bercerai tidak menanggapi surat panggilan sidang, pihak pengadilan boleh membebankan biaya yang lebih besar.
- Menjalani Proses Persidangan
Secara ringkas, tahap persidangan cerai yang harus dijalani adalah sebagai berikut.
- Pada tahap pertama, hakim akan berupaya mendamaikan pasangan. Pada sidang ini, keduanya harus hadir. Jika upaya ini gagal, proses dilanjutkan dengan mediasi.
- Proses mediasi bertujuan agar keduanya berdamai dan harus dihadiri kedua belah pihak. Namun, jika mediasi juga tidak berhasil, proses dilanjutkan dengan membacakan surat permohonan, tanya jawab, pembuktian, dan pembacaan kesimpulan.
- Pengadilan memutuskan untuk menerima atau menolak permohonan cerai dari pihak penggugat. Jika diterima, dilakukan proses sidang.
- Pengadilan mengirimkan surat panggilan sebanyak 2 kali untuk penggugat dan 3 kali untuk tergugat. Apabila pihak tergugat tidak memenuhi panggilan tersebut, pengadilan berhak membuat amar putusan yang secara sah menyatakan bahwa hubungan pernikahan antara keduanya .
- Amar putusan dikirimkan kepada pihak tergugat sebagai bukti hukum. Jika tidak tergugat tidak menanggapi, pengadilan akan mengeluarkan surat akta cerai.
- Menyiapkan Saksi-Saksi
Satu hal yang sangat penting supaya sidang cerai bisa diadakan adalah alasan yang kuat dan jelas yang menyebabkan penggugat mengajukan gugatan cerai. Selain disampaikan secara tertulis, alasan ini juga akan disampaikan di pengadilan. Untuk memperkuat alasan tersebut, penggugat perlu menyiapkan saksi-saksi yang akan dihadirkan pada saat sidang perceraian berlangsung.
Isi Surat Gugatan Cerai
Surat gugat cerai adalah syarat yang harus dipenuhi oleh penggugat. Surat ini biasanya dibuatkan oleh pengacara penggugat. Isi surat gugat cerai pada intinya terdiri dari:
- Identitas suami dan istri.
- Alasan mengajukan gugatan cerai yang berisi kronologi sejak pernikahan dilangsungkan, kelahiran anak-anak/peristiwa hukum lainnya, sampai timbul ketidakcocokan hingga akhirnya penggugat mengajukan permohonan cerai.
- Petitum atau tuntutan/permintaan hukum kepada hakim untuk dikabulkan, seperti mengabulkan gugatan cerai, mengesahkan perceraian, menghukum tergugat untuk membayar nafkah idah kepada penggugat selama 3 bulan, nafkah anak, dan harta gono-gini.
Mengingat proses perceraian sering kali dirasa merepotkan, kini banyak orang yang menggunakan jasa pengacara seperti Cumming Divorce Attorney. Jasa pengacara perceraian juga akan melindungi klien dari kemungkinan ancaman pihak tergugat.