Bagi pasangan yang kesulitan untuk memiliki keturunan, bayi tabung menjadi menjadi salah satu cara untuk memiliki keturunan. Bayi tabung dapat memberikan kemudahan bagi pasangan untuk memperoleh keturunan dan memiliki masalah kesuburan, kendala usia dan penyakit di saluran reproduksi. Meskipun demikian, program bayi tabung ternyata berdampak pada bayi yang dihasilkan. Kelainan jantung menjadi salah satu resiko yang dapat dialami oleh bayi tabung. Ketika sang ibu menjalankan program bayi tabung, ia akan mendapatkan suntikan hormon. Suntikan hormon diharapkan dapat menghasilkan ovum dalam jumlah banyak. Namun, hormon yang disuntikan dapat terbawa pada bayi dan membuatnya beresiko terkena penyakit jantung.
Anak hasil bayi tabung juga beresiko mengalami berat badan yang rendah. Meskipun sang ibu telah melakukan banyak upaya untuk meningkatkan berat badan bayi, berat badan bayi tetap rendah. Hal tersebut dapat terjadi akibat kesehatan ibu terus mengalami penurunan selama hamil. Anak yang berasal dari bayi tabung juga dapat mengalami kesulitan bernapas. Hal ini dapat terjadi akibat proses perkembangan organ pada tubuh bayi tidak maksimal. Ada pula permasalahan lainnya yang membuat perkembangan organ bayi tidak dapat berjalan dengan semestinya. Perkembangan organ bayi yang terganggu biasanya telah diketahui oleh doktersejak awal kehamilan. Karena itulah, dokter akan terus melakukan pemantauan selama ibu mengandung dan melahirkan.
Kelahiran secara prematur menjadi permasalahan lainnya yang dapat dialami oleh anak hasil bayi tabung. Apalagi jika bayi tabung ini merupakan bayi kembar, kesempatan bayi lahir secara prematur sangatlah besar. Keadaan ini dapat terjadi akibat asupan nutrisi bayi tidak dapat diterima secara seimbang atau salah satu bayi memiliki kesehatan yang buruk. Anak hasil bayi tabung dapat menderita autis. Hal ini dapat terjadi akibat keseimbangan hormon pada ibu hamil dan adanya pengaruh stimulasi hormon ketika ibu belum mengalami kehamilan. Dengan banyaknya obat yang diasup oleh ibu hamil, bayi yang dikandungnya akan merasakan dampaknya. Hal inilah yang membuat anak hasil dari bayi tabung dapat menderita autis.