Undang-undang yang Mengatur Keselamatan Kerja

 

Bekerja memang menjadi keputusan banyak orang untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya masing-masing. Seperti yang kita ketahui bahwa beberapa jenis pekerjaan maupun jenis profesi dapat dibilang cukup bermacam-macam. Beberapa diantaranya bahkan tergolong profesi atau pekerjaan yang memiliki risiko tinggi. Misalnya dalam sektor kontruksi, pabrik kimia, risiko tersebut adalah bukan semata mengalami kecelakaan ataupun sakit akibat bekerja tapi juga bisa hingga kehilangan nyawa. Untuk itulah, kemudian muncul K3.

Keselamatan dan  Kesehatan  Kerja merupakan kepanjangan ialah segala kegiatan untuk menjamin dan  melindungi   kesehatan dan keselamatan  tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan sakit akibat kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja melindungi tenaga kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan masyarakat yang terpengaruh kondisi lingkungan kerja tersebut.

Undang-Undang K3 Sebagai Standar Operasioal

Adakah undang-undang yang mengatur keselamatan kerja? Yakni Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Tenaga Kerja. Yang kedua Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Dan yang ketiga ialah Undang-Undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.

Hal-hal yang Perlu Diketahui Pengurus dan Pekerja

Keselamatan dan kesehatan kerja adalah segala kegiatan guna menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan pekerja melalui upaya pencegahan akan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK). Lalu, apa saja yang sebaiknya pengusaha/pengurus dan pekerja lakukan dalam penerapan tentang K3 yang baik dan benar?

Undang-undang yang mengatur keselamatan kerja dalam penerapan bukanlah suatu perkara yang mudah, karena ini merupakan sistem yang mengatur sekelompok manusia yang ada di dalamnya supaya patuh dan taat pada keselamatan dirinya. Seringkali kita mengetahui managemen yang memberikan prioritas rendah terhadap kesehatan dan keamanan kerja dalam program perusahaan, kurangnya pengetahuan dan informasi mengenai K3, keterbatasan dalam mendanai program, pengawasan yang lemah dari pihak pemerintah.

Namun berikut ini beberapa cara melakukan penerapan program yang mudah, baik dan benar sehingga dapat dijadikan referensi untuk kedepannya, yaitu;

Beberapa Cara Melakukan Penerapan Program Yang Mudah, Baik Dan Benar

Mulai dari awal yaitu memelihara peralatan-peralatan kerja. Perusahaan haruslah selalu memelihara kondisi peralatan kerja supaya selalu dalam kondisi yang baik dan aman. Karena apabila ada yang salah dalam peralatan-peralatan kerja tenaga kerja, kemungkinan besar akan dapat memberikan dampak yang buruk terhadap tenaga kerja tersebut.

Lalu melakukan pengontrolan terhadap alat-alat pekerja secara berkala. Hal ini sangat berguna untuk mengetahui mana sebenarnya peralatan-peralatan yang mengalami kerusakan supaya dapat diperbaiki dan tidak memberikan bahaya pada tenaga pekerja. Kemudian menyediakan fasilitas yang lengkap dan memadai. Fasilitas-fasilitas disini yang dimaksudkan seperti alat-alat untuk pengaman ketika bekerja, juga kantin, karena setiap tenaga kerja juga tentu membutuhkan makan ketika jam istirahat mereka sehingga mereka membutuhkan kantin untuk tempat mereka beristirahat setelah bekerja.

Ada pula mempekerjakan petugas kebersihan untuk selalu menjaga kebersihan di lingkungan perusahaan. Kebersihan lingkungan perusahaan tentu pastinya akan menjaga kesehatan para tenaga kerjanya. Karena lingkungan yang kotor akan mempengaruhi juga bagaimana kinerja mereka dan kemungkinan juga membawa sarang penyakit. Maka pastikan perusahaan selalu dalam kondisi yang bersih untuk menciptakan suasana nyaman, aman, dan sehat.

Melakukan penilaian dan tindak lebih lanjut terhadap pelaksanaan kerja. Apabila ada tenaga kerja yang mengalami kecelakaan  atau sakit ketika bekerja, tentunya perusahaan harus menindak lanjuti mengenai hal tersebut. Baik dari segi tanggung jawab terhadap pekerja tersebut, mencari tahu apa penyebab kecelakaan tersebut terjadi supaya tidak terulang kepada pekerja yang lain.